 |
| Tri Rismaharini-Wishnu Sakti Buana |
Tim pemenangan pasangan incumbent calon walikota-calon wakil walikota Surabaya Tri Rismaharini-Wishnu Sakti Buana menggelar rapat koordinasi. Mereka juga memperkenalkan foto Risma-Wishnu yang akan ditampilkan di surat suara Pilkada Surabaya 2015.
Foto paslon Risma-Wishnu menggunakan baju putih dan didanya terdapat bendera merah putih. Sedangkan background paslon incumbent juga bendera merah putih.
"Sebenarnya banyak pilihan (pakain untuk foto surat suara). Ada batik, ada kotak-kotak. Tapi saya sama Bu Risma lebih sreg, lebih cocok, lebih pas pakaian putih-putih," kata Wishnu Sakti Buana usai rapat koordinasi pemenangan, bersama tim dan cawali Tri Rismaharini di Hotel Sahid Surabaya, Minggu (20/9/2015).
"Putih kan lebih netral. Putih simbol bersih dan merah putih simbol nasionalisme," terangnya.
Paslon incumbent yang diusung PDIP mengenakan baju putih-putih. Sedangkan lawannya Rasiyo-Lucy Kurniasari yang diusung Demokrat-PAN juga mengenakan baju putih-putih. Apakah kesamaan warna putih tidak membuat salah pilih bagi pemilih saat coblosan nanti.
"Ndak lah. Kita kan daftar duluan. Yang lain kan hanya bisa mengikuti," tandasnya.
Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Risma-Wishnu Syaifuddin Zuhri mengatakan, rapat koordinasi tim untuk mempersiapkan menyikapi MS (memenuhi syarat) paslon Rasiyo-Lucy.
"Kita dari tim pemenangan Bu Risma dan Pak Wishnu melakukan rapat koordinasi untuk segala macam persiapan," kata Syaifuddin Zuhri.
"Jadi rapat untuk menyambut seluruh kinerja penyelenggara pemilu yang tracknya positif. Juga menyikapi penetapan calon pada tanggal 24 dan pengambilan nomor urut tanggal 25," kata Sekretaris pemenangan Awi Sutarwidjono, sambil menambahkan, partai (PDIP) relawan sampai tingkat RW sudah digerakkan.
Sedangkan cawali Tri Rismaharini optimis dapat meraih kesuksesan pada 9 Desember 2015.
"InsyaAllah. Tim sukses sudah merencanakan dengan baik," kata Risma.
Meski popularitasnya sudah dikenal masyarakat di Surabaya, Risma tetap perlu kampanye pada Pilkada 2015.
"Ngawur ae. Yo perlu," ujarnya.
Saat ditanya wartawan, nomer urut berapa yang diinginkan pada saat pengambilan nomor, Risma mengaku tidak tahu.
"Ndak tahu. Kan bisa nanti tiba-tiba malik (berubah)," tandasnya.
sumber: detik.com
0 komentar:
Posting Komentar